Mengenal
Peralatan Instalasi Listrik Rumah
Setelah beberapa artikel di instalasilistrikrumah.com yang dirilis sebelumnya sudah membahas mengenai pengertian dasar
dan faktor keselamatan dari alat-alat listrik yang sering kita pakai di rumah,
untuk selanjutnya kami coba mengetengahkan tema artikel yang membahas mengenai
jenis-jenis perlengkapan yang dipasang dalam instalasi listrik rumah. Memang
sih ini seperti kembali ke awal, tetapi kami tentunya tetap berpegang pada
komitmen “memudahkan masyarakat yang awam mengenai listrik untuk lebih familiar
dengan peralatan listrik yang ditemui sehari-hari”. Dari hal-hal dasar inilah
tentunya akan lebih mudah untuk membahas lebih detail aspek-aspek lain dari
peralatan-peralatan itu. Dan juga setidaknya bila kenal mudah-mudahan akan
lebih mudah kalau suatu saat terjadi masalah di rumah, kita sebagai pelanggan
listrik bisa menginformasikan masalahnya dengan jelas baik ke pihak PLN atau
instalatir listrik sehingga proses penyelesaiannya dapat lebih cepat.
Andaikata
ada masalah listrik di rumah yang kita laporkan ke bagian pelayanan gangguan
PLN dan petugas tersebut mencoba menanyakan apakah ada bagian peralatan yang
“trip” atau “turun”, pastilah jawaban “tidak tahu” atau “enggak ngerti” akan
bisa dihindari. Memang sih bila pelanggan yang nggak mengerti sama sekali tentu
sangat dimaklumi (namanya juga customer yang tinggal pakai dan bayar, wajar
dong…), apalagi dengan pertanyaan teknis seperti itu. Tapi perlu juga dimaklumi
bila ada petugas PLN sedikit menanyakan hal teknis, karena sangat memudahkan
untuk memperkirakan kira-kira dimana akar masalahnya dan waktunya tentu lebih
cepat. (Untuk petugas yang sudah berpengalaman mungkin nggak perlu tanya lagi
karena biasanya mereka sudah bisa memperkirakan asal muasal penyebabnya).
Semoga anda tidak sering-sering mengalami yah…
Baiklah,
paragraf diatas hanya sekedar gambaran situasi. Nah, sekarang kita coba bahas
satu persatu peralatan instalasi listrik yang utama dan umum terpasang di
perumahan.
1. Bargainser
(“Meteran Listrik”)
Bargainser yang dipasang di
Instalasi Listrik Rumah
Alat ini terpasang di tiap
rumah yang berlangganan listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan
pelanggan. Lepas dari ini adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah
masih tanggung jawab PLN. Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya
petugas resmi dari PLN yang berhak membuka bargainser ini. Saat membuka
biasanya segel dirusak dan kemudian dipasang segel baru sesudah ditutup
kembali. Karena itu bila terjadi masalah dengan bagian ini, segera panggil
petugas PLN.
Posisi pemasangan di bagian
depan dari rumah untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik oleh petugas
PLN. Terdapat juga informasi mengenai ID pelanggan (No. kontrak pelanggan) di
bargainser ini.
Bila ada rumah yang
menggunakan listrik tetapi tidak ada bargainser terpasang, bisa jadi rumah
tersebut menggunakan pembangkit listrik sendiri (genset), disuplai dari rumah
lainnya atau pemakaian illegal (kami yakin kesadaran masyarakat kita sudah
sangat bagus untuk selalu menggunakan pemakaian legal).
Fungsi-fungsi dari
bargainser adalah :
·
Pembatas daya yang
digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
·
Mencatat daya yang
dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau
“Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
·
Saklar utama pemutus
aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya
gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja
dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
Dalam bargainser ini terdapat
komponen utama yaitu circuit breaker (MCB : Miniature
Circuit Breaker), spin control dan meter listrik.
·
Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila
terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan
hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan
perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
·
Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya
daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-angka yang
tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat
angka-angka ini.
·
Spin Control
Merupakan sebuah komponen
yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar
daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian
akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
Bargainser tipe digital
yang dipasang di instalasi listrik rumah
Saat ini ada 2 macam
bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum dipakai di
perumahan, sedangkan model digital biasanya lebih digunakan untuk
pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini,
pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa
melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian
mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut.
Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini
adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam
bagian terakhir.
2. Pengaman Listrik
(“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal
orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah
mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan
listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman
listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang
disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu
saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal
hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus.
Dan akan lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang
bermasalah. Syaratnya tentu saja pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.
Pembagian grup dalam suatu
instalasi listrik rumah, dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per
area, misalnya :
·
Antara bagian depan dan
bagian belakang rumah.
·
Antara sayap kiri atau
sayap kanan rumah.
·
Untuk rumah 2 lantai,
bisa dibagi per lantai
·
Antara berbagai macam
beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
Perlu dicatat bahwa semakin
banyak pembagian grup tentunya berimbas pada biaya pemasangan instalasi
listrik. Dihitung dari jumlah pengaman dan kabel yang terpasang serta jasa
pemasangan instalasi listriknya. Tapi juga faktor keamanan dan kemudahan
mencari sumber permasalahan instalasi listrik akan turut berpengaruh.
Eh..kalo memang namanya
sekering atau “fuse”, kok bentuknya sekarang ini adalah MCB ya? Apa bedanya
sih?
Baiklah teman, memang sih
ada 2 jenis pengaman listrik :
·
Pengaman lebur
(“Sekering” atau” Fuse”)
Box tipe pengaman lebur
(Sekering)
Merupakan komponen pengaman
listrik yang sifat kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen
tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu.
Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal
tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A dst.
Ada dua jenis dari komponen
ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai
prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu
diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti
gambar diatas), bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan
terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar
tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Komponen pengaman tipe
lebur ini mulai jarang digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus
karena terjadi masalah. Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada.
Tetapi secara jujur perlu diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna
memutus listrik bila terjadi masalah, asal saja komponen ini original kawatnya
tanpa kita rubah sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai
fungsi sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung
singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.
·
Pengaman thermal (“MCB”
atau “Circuit Breaker”)
Pengaman tipe MCB
Merupakan komponen listrik
yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal,
dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena
kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini
secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi
“OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas
ke posisi “ON”.
Jenis ini lebih banyak
digunakan di instalasi listrik rumah. Hanya saja komponen ini punya kelemahan,
yaitu bila secara mekanis ada masalah maka MCB ini tidak akan bekerja. Karena
itulah perlu memilih MCB dengan kualitas baik dan bukan melulu yang paling
murah.
Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah, mulai dari bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung
jawab pelanggan. Bagian ini sangat “customized”, sesuai
dengan permintaan pelanggan dan dipasang oleh instalatir listrik bersamaan
dengan bagian instalasi listrik lainnya. Bila terjadi masalah pada bagian ini,
pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik tersebut atau petugas PLN pun
masih bisa membantu bila kondisi darurat seperti malam hari.
Dalam beberapa proyek pemasangan
instalasi listrik rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel
pentanahan atau arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel
pentanahan dari bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.
Tema “Mengenal Peralatan Listrik Rumah” ini sebenarnya cukup
panjang pembahasannya. Untuk menghindari informasi yang overload bagi pembaca, maka
artikelnya kami bagi dalam 3 bagian. Dan jangan khawatir, bagian berikutnya, “Mengenal Peralatan Instalasi
Listrik Rumah (2)“, sudah siap untuk dibaca. Semoga bagian
ini mendatangkan manfaat bagi anda.
Salam,
0 komentar:
Posting Komentar